ASUHAN KEPERAWATAN
CEMAS
1.
Kasus : Ansietas
2.
Proses terjadinya masalah :
Ansietas
adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai
ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian
intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons
emosional terhadap penilaian tersebut.
Ansietas
terbagi menjadi tiga macam yaitu: ansietas ringan, yang disebabkan oleh
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi
waspada; ansietas sedang
memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang dirasakan penting dan mengesampingkan hal yang lain
sehingga perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu
dengan terarah; ansietas berat adalah jika seseorang mengalami
pengurangan lapang persepsi sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak
dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan.
Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu
area lain.
Tanda dan
Gejala
Respons fisik yang mungkin ditemukan:
1) Sering napas pendek
2) Nadi dan tekanan darah naik
3) Mulut kering
4) Anoreksia
5) Diare/konstipasi
6)
Gelisah
7)
Berkeringat
8)
Tremor
9)
Sakit kepala
10) Sulit
tidur
Respons kognitif:
1)
Lapang persepsi menyempit
2)
Tidak mampu menerima rangsang luar
3)
Berfokus pada apa yang menjadi
perhatiannya
Respons perilaku dan emosi:
1)
Gerakan tersentak-sentak
2)
Bicara berlebihan dan cepat
3)
Perasaan tidak aman
3.
Data yang harus dikaji
a.
Perilaku
1)
Penurunan produktifitas
2)
Kewaspadaan meningkat
3)
Kontak mata buruk
4)
Gelisah
5)
Pandangan sekilas
6)
Pergerakan yang tidak bermakna ( Jalan
menyeret, gerakan tangan dan kaki)
7)
Ekspresi yang mendalkam terhadap
perubahan hidup
8)
Insomnia
9)
Resah
b.
Afektif
1) Rasa
menyesal
2) Iritabel
3) Kesedihan
yang mendalam
4) Takut
5) Gugup
6) Mudah
tersinggung
7) Nyeri
hebat, persisten bertambah
8) Rasa
tidak menentu
9) Kewaspadaan
meningkat
10) Fokus
pada diri sendiri
11) Perasaan
tidak mampu
12) Ketakutan
13) Distress
14) Khawatir
15) Cemas
c.
Fisiologi
1) Suara gemetar
2) Gemetar,
tangan tremor
3) Goyah
4) Peningkatan
respirasi (simpatis)
5) Keinginan
berkemih (parasimpatis)
6) Peningkatan
nadi (simpatis)
7) Dilatasi
pupil (simpatis)
8) Peningkatan
refleks (simpatis)
9) Nyeri
abdomen (parasimpatis)
10) Gangguan
tidur (parasimpatis)
11) Perasaan
tingling pada ekstremitas (parasimpatis)
12) Peningkatan
aktivitas kardiovaskular (simpatis)
13) Peningkatan
keringat
14) Wajah
tegang
15) Anoreksia
(simpatis)
16) Jantung
berdetak kuat (simpatis)
17) Diare
(parasimpatis)
18) Keraguan
dalam berkemih (parasimpatis)
19) Kelelahan
(parasimpatis)
20) Mulut
kering (simpatis)
21) Kelemahan
(simpatis)
22) Pulsasi
menurun (parasimpatis)
23) Wajah
memerah (simpatis)
24) Gugup
(simapatis)
25) Penurunan
tekanan darah (parasimpatis)
26) Mual
(parasimpatis)
27) Sering
berkemih (parasimpatis)
28) Pusing
(parasimpatis)
29) Kesulitan
bernafas (parasimpatis)
30) Peningkatan
tekanan darah (simpatis)
d.
Kognitif
1) Blocking
2) Bingung
3) Keasikan
4) Pelupa
5) Merenung
6) Kerusakan
perhatian
7) Penurunan
lapang persepsi
8) Ketakutan
terhadap hal yang tidak jelas
9) Kecenderungan
untuk menyalahkan orang lain
10) Sulit
berkonsentrasi
11) Penurunan
kemampuan belajar, menyelesaikan masalah.
4.
Diagnosa keperawatan : Ansietas
5.
Tindakan keperawatan Generalis
a.
Tindakan keperawatan untuk pasien:
1)
Tujuan:
a)
Pasien mampu mengenal ansietas
b)
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
c)
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi
untuk mengatasi ansietas
2)
Tindakan keperawatan:
a)
Bina hubungan saling percaya
Dalam
membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan
yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah:
(1) Mengucapkan salam
terapeutik
(2) Berjabat tangan
(3) Menjelaskan tujuan
interaksi
(4) Membuat kontrak topik,
waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b)
Bantu pasien mengenal ansietas:
(1)
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan
menguraikan perasaannya.
(2) Bantu pasien menjelaskan
situasi yang menimbulkan ansietas
(3) Bantu pasien mengenal
penyebab ansietas
(4)
Bantu klien menyadari perilaku akibat
ansietas
c)
Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol
dan rasa percaya diri:
(1) Pengalihan situasi
(2) Latihan relaksasi:
(a) Tarik napas dalam
(b) Mengerutkan dan
mengendurkan otot-otot
(3) Tehnik 5 jari
d) Motivasi pasien melakukan
tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul
b.
Tindakan Keperawatan untuk keluarga
6. Tindakan keperawatn spesialis
a. Terapi individu : relaksasi
progresif, visualisasi, meditasi, gestalt terapi
b. Terapi keluarga : family system
therapy, psikoedukasi
c. Terapi kelompok : terapi supportif
7. Terapi
psikofarmaka
Antidepresan |
Interaksi Obat |
Efek Klinik |
Fluoxetine
|
Warfarin
|
Meningkatkan
risiko pendarahan |
TCA,
carbamazepine, phenytoin |
Meningkatkan
kadar fluoxetine, sehingga mungkin timbul toksisitas |
|
Sertraline
|
TCA |
Meningkatkan
kadar sertraline, sehingga mungkin timbul toksisitas (hanya dosis tinggi) |
Paroxetine
|
Warfarin
|
Meningkatkan
risiko pendarahan |
|
TCA |
Meningkatkan
kadar paroxetine, sehingga mungkin timbul toksisitas |
Fluvoxamine
|
Warfarin |
Meningkatkan
risiko pendarahan |
|
TCAs,
theophylline |
Meningkatkan
kadar fluvoxamine, sehingga mungkin timbul toksisitas |
Mirtazapine |
Clonidine
|
Satu
kasus hipertensi gawat |
**Semua
antidepresan |
Obat
yang bias meningkatkan kadar serotonin, termasuk: MAOI, tramadol,
sibutramine, meperidine, sumatriptan, lithium, St. John's wort, ginkgo
biloba, dan antipsikotik atipikal. |
Menimbulkan
sindrom serotonin : perubahan status mental, agitasi, mioklonus,
hiperrefleksia, tremor, diare, inkoordinasi, dan demam. Bisa juga mengancam
nyawa. |
DAFTAR PUSTAKA
Budi Anna K, dkk. (2006). Modul IC CMHN
: Manajemen Keperawatan Psikososial dan
Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa. FIK-UI dan WHO. Jakarta.Indonesia
Carpenito (2002). Nursing
Diagnosis: apllication to clinical practice (tim penerjemah
PSIK UNPAD, Penerjemah). Philadelphia:
Lippincot. (Sumber asli diterbitkan 1995)
Daniel. (2005). Antidepresan
generasi baru. Diakses tanggal 10 November 2007 dari
Dochterman J.M
& Bulechek, GM.(2004) .Nursing Intervention Classification (NIC). St
Louise. : Mosby.
Nanda (2005) Nursing
Diagnosis : definition & classification. Philadelphia : NANDA
International.
Stuart &
Laraia.. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St
Louis:
Mosby Year Book.