Minggu, 31 Maret 2013

ASUHAN KEPERAWATAN CEMAS





ASUHAN KEPERAWATAN

CEMAS


1.      Kasus : Ansietas
2.      Proses terjadinya masalah :
Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan  terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut.

Ansietas terbagi menjadi tiga macam yaitu: ansietas ringan, yang disebabkan oleh ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada; ansietas sedang  memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang dirasakan  penting dan mengesampingkan hal yang lain sehingga perhatian hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan terarah; ansietas berat adalah jika seseorang mengalami pengurangan lapang persepsi sehingga cenderung memusatkan pada  sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
     Tanda dan Gejala  
Respons fisik yang mungkin ditemukan:
1)      Sering napas pendek
2)      Nadi dan tekanan darah naik
3)      Mulut kering
4)      Anoreksia
5)      Diare/konstipasi
6)      Gelisah
7)      Berkeringat
8)      Tremor
9)      Sakit kepala
10)  Sulit tidur
Respons kognitif:
1)      Lapang persepsi menyempit
2)      Tidak mampu menerima rangsang luar
3)      Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons perilaku dan emosi:
1)      Gerakan tersentak-sentak
2)      Bicara berlebihan dan cepat
3)      Perasaan tidak aman
3.      Data yang harus dikaji
a.      Perilaku
1)    Penurunan produktifitas
2)    Kewaspadaan meningkat
3)    Kontak mata buruk
4)    Gelisah
5)    Pandangan sekilas
6)    Pergerakan yang tidak bermakna ( Jalan menyeret, gerakan tangan  dan kaki)
7)    Ekspresi yang mendalkam terhadap perubahan hidup
8)    Insomnia
9)    Resah
b.      Afektif
1)      Rasa menyesal
2)      Iritabel
3)      Kesedihan yang mendalam
4)      Takut
5)      Gugup
6)      Mudah tersinggung
7)      Nyeri hebat, persisten bertambah
8)      Rasa tidak menentu
9)      Kewaspadaan meningkat
10)  Fokus pada diri sendiri
11)  Perasaan tidak mampu
12)  Ketakutan
13)  Distress
14)  Khawatir
15)  Cemas
c.      Fisiologi
1)      Suara gemetar
2)      Gemetar, tangan tremor
3)      Goyah
4)      Peningkatan respirasi (simpatis)
5)      Keinginan berkemih (parasimpatis)
6)      Peningkatan nadi (simpatis)
7)      Dilatasi pupil (simpatis)
8)      Peningkatan refleks (simpatis)
9)      Nyeri abdomen (parasimpatis)
10)  Gangguan tidur (parasimpatis)
11)  Perasaan tingling pada ekstremitas (parasimpatis)
12)  Peningkatan aktivitas kardiovaskular (simpatis)
13)  Peningkatan keringat
14)  Wajah tegang
15)  Anoreksia (simpatis)
16)  Jantung berdetak kuat (simpatis)
17)  Diare (parasimpatis)
18)  Keraguan dalam berkemih (parasimpatis)
19)  Kelelahan (parasimpatis)
20)  Mulut kering (simpatis)
21)  Kelemahan (simpatis)
22)  Pulsasi menurun (parasimpatis)
23)  Wajah memerah (simpatis)
24)  Gugup (simapatis)
25)  Penurunan tekanan darah (parasimpatis)
26)  Mual (parasimpatis)
27)  Sering berkemih (parasimpatis)
28)  Pusing (parasimpatis)
29)  Kesulitan bernafas (parasimpatis)
30)  Peningkatan tekanan darah (simpatis)
d.      Kognitif
1)      Blocking
2)      Bingung
3)      Keasikan
4)      Pelupa
5)      Merenung
6)      Kerusakan perhatian
7)      Penurunan lapang persepsi
8)      Ketakutan terhadap hal yang tidak jelas
9)      Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain
10)  Sulit berkonsentrasi
11)  Penurunan kemampuan belajar, menyelesaikan masalah.
4.      Diagnosa keperawatan  : Ansietas
5.      Tindakan keperawatan Generalis
a.      Tindakan keperawatan untuk pasien:
1)      Tujuan:
a)      Pasien mampu mengenal ansietas
b)      Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
c)      Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk mengatasi ansietas
2)      Tindakan keperawatan:
a)      Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya adalah:
(1)   Mengucapkan salam terapeutik
(2)   Berjabat tangan
(3)   Menjelaskan tujuan interaksi
(4)   Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b)      Bantu pasien mengenal ansietas:
(1)   Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
(2)   Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
(3)   Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
(4)   Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
c)      Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri:
(1)   Pengalihan situasi
(2)   Latihan relaksasi:
(a)    Tarik napas dalam
(b)   Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
(3)   Tehnik  5 jari  
d)    Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul
            b. Tindakan Keperawatan untuk keluarga
6.  Tindakan keperawatn spesialis
      a. Terapi individu : relaksasi progresif, visualisasi, meditasi, gestalt terapi
      b. Terapi keluarga : family system therapy, psikoedukasi
      c.  Terapi kelompok : terapi supportif
7. Terapi psikofarmaka
Antidepresan
Interaksi Obat
Efek Klinik
Fluoxetine
Warfarin
Meningkatkan risiko pendarahan
TCA, carbamazepine, phenytoin
Meningkatkan kadar fluoxetine, sehingga mungkin timbul toksisitas
Sertraline
TCA
Meningkatkan kadar sertraline, sehingga mungkin timbul toksisitas (hanya dosis tinggi)
Paroxetine
Warfarin
Meningkatkan risiko pendarahan

TCA
Meningkatkan kadar paroxetine, sehingga mungkin timbul toksisitas
Fluvoxamine
Warfarin
Meningkatkan risiko pendarahan

TCAs, theophylline
Meningkatkan kadar fluvoxamine, sehingga mungkin timbul toksisitas
Mirtazapine
Clonidine
Satu kasus hipertensi gawat
**Semua antidepresan
Obat yang bias meningkatkan kadar serotonin, termasuk: MAOI, tramadol, sibutramine, meperidine, sumatriptan, lithium, St. John's wort, ginkgo biloba, dan antipsikotik atipikal.
Menimbulkan sindrom serotonin : perubahan status mental, agitasi, mioklonus, hiperrefleksia, tremor, diare, inkoordinasi, dan demam. Bisa juga mengancam nyawa.



DAFTAR PUSTAKA

Budi Anna K, dkk. (2006). Modul IC CMHN  : Manajemen Keperawatan Psikososial dan
       Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa. FIK-UI dan WHO. Jakarta.Indonesia

Carpenito (2002). Nursing Diagnosis: apllication to clinical practice (tim penerjemah
       PSIK UNPAD, Penerjemah). Philadelphia: Lippincot. (Sumber asli diterbitkan 1995)


Daniel. (2005). Antidepresan generasi baru. Diakses tanggal 10 November 2007 dari   

Dochterman J.M & Bulechek, GM.(2004) .Nursing Intervention Classification (NIC). St
       Louise. : Mosby.

Nanda (2005) Nursing Diagnosis : definition & classification. Philadelphia : NANDA
         International.

Stuart & Laraia.. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St Louis: 
       Mosby Year Book.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar